Cara Mengukur dan Mengoptimasikan KPI Digital Marketing

Segala usaha marketing yang Anda jalankan kudu terukur. Memahami apa yang sukses dan tidak sukses dari usaha marketing menjadi bagian yang mutlak di dalam mengembangkan kiat usaha Anda.

Atas alasan tersebut, Anda kudu menyempatkan saat untuk menyadari KPI (Key Performance Indicator) apa saja yang mutlak untuk diperhatikan di dalam usaha digital marketing Anda.

KPI Lead Generation

Semakin banyak Anda mendatangkan leads, maka jadi besar juga kemungkinkan bagi usaha Anda untuk beroleh penjualan. Maka dari itu, mengukur kesuksesan kiat lead generation Anda menjadi perihal yang kritis di dalam usaha Anda untuk tingkatkan penjualan.

Terdapat lebih dari satu metrik yang mampu Anda pantau untuk menunjang Anda di dalam mengoptimasi kiat lead generation.

1. Monthly New Leads

Metrik ini mengindikasikan kuantitas lead yang didapatkan per bulannya. Lead mampu merupakan seseorang yang sign up untuk beroleh free trial, memicu account pada situs online retail Anda, atau yang lainnya.

Cara mengukur: Anda mampu manfaatkan perlindungan pipeline management software seperti Hubspot, Agile, atau Salesforce untuk mempermudah Anda di dalam beroleh data terkini dan menyaring data berdasarkan periode tertentu.

Cara mengoptimasi: Meningkatkan budget cost-per-click dari kampanye iklan, memicu konten SEO-friendly supaya mampu dengan ringan ditemukan di search engine, beri tambahan penawaran diskon baru.

2. Qualified Leads per Month

Memantau kuantitas lead berkualitas yang sukses Anda dapatkan mampu menunjang Anda untuk menilai apakah kampanye marketing Anda udah efisien atau belum di dalam raih target lead yang tepat. Prospek yang berpotensi untuk menjadi pembeli Anda mampu dikategorikan ke di dalam tiga kelompok:

Marketing qualified leads (MQL) — leads yang diteruskan kepada tim sales oleh tim marketing.

Sales-accepted leads (SAL) — prospek yang di terima oleh tim sales dan dapat dijalankan follow up.

Sales qualified leads (SQL) — leads yang punya potensi besar untuk menjadi customer.

Cara mengukur: Kategorikan semua leads yang Anda dapatkan ke di dalam funnel penjualan.

Cara mengoptimasi: Membuat campaign yang menargetkan audience spesifik creative agency indonesia.

3. Cost per Lead

Cost-per-lead (CPL) adalah KPI digital marketing yang membuktikan ongkos yang dibutuhkan untuk beroleh lead baru. Metrik ini mampu Anda manfaatkan untuk mengukur apakah marketing yang Anda jalankan udah membawa keuntungan bagi usaha Anda atau belum.

Cara mengukur: Menjumlahkan waktu, tenaga, dan ongkos yang nampak untuk mobilisasi kegiatan marketing Anda lantas bandingkan hasilnya dengan kuantitas leads bulanan.

Cara mengoptimasi: Identifikasi kampanye marketing mana yang paling sukses di dalam mendatangkan leads dan tambahkan budget juga alokasi saat pada kampanye tersebut.

4. Cost per Conversion

KPI digital marketing yang satu ini mengukur berapa banyak ongkos yang dibutuhkan untuk beroleh lead yang sukses menjadi customer. Meskipun sebuah kampanye iklan mampu membuahkan ratusan leads, tetapi umumnya cuma lebih dari satu kecil saja yang dapat sukses menjadi client Anda.

Jika cost-per-conversion lebih rendah dari pembeli lifetime value Anda, maka mampu menjadi kiat digital marketing Anda masih belum cukup efisien di dalam mendatangkan keuntungan bagi usaha Anda.

Cara mengukur: kalkulasi ongkos yang Anda keluarkan pada sumber akuisisi lead Anda seperti campaign ads, konten blog, social fasilitas management, dan yang lainnya. Lalu identifikasi berapa leads dari setiap sumber yang sukses menjadi client Anda.

Bagi keseluruhan ongkos lead per bulan setiap sumber dengan kuantitas konversi untuk beroleh besaran ongkos yang Anda keluarkan untuk beroleh client baru.

Cara mengoptimasi: Membuat kampanye dengan target audience yang spesifik, memperbaiki user experience dari fasilitas atau produk Anda.

5. Traffic Bulanan Website

Selain memantau traffic keseluruhan dari situs Anda per bulan, ada baiknya juga Anda menyadari kuantitas visit dari setiap kategori page seperti homepage, blog, landing page, dan kategori lainnya. Data tersebut mampu Anda manfaatkan untuk mengevaluasi bagian mana pada situs Anda yang punya conversion rate paling tinggi.

Cara mengukur: manfaatkan analytics tool situs seperti Google Analytics.

Cara mengoptimasi: untuk tingkatkan traffic website, Anda mampu mobilisasi paid search campaign atau mobilisasi usaha SEO untuk beroleh lebih banyak visitors dari pencarian organik.

6. Returning vs New Visitors

Dengan mengukur persentase dari returning visitors, maka Anda mampu menyadari seberapa audience Anda engaged dengan konten pada situs Anda. Return rate yang rendah pada blog page Anda mampu menjadi indikasi bahwa konten yang Anda buat belum cukup menarik untuk memicu audience mendatangi kembali blog Anda.

Cara mengoptimasi: Sajikan informasi-informasi yang berguna pada konten blog maupun landing page Anda. Selain itu, Anda juga mampu jalankan remarketing ads untuk mengingatkan kembali visitor situs Anda dengan merk dan produk atau fasilitas yang Anda tawarkan.

7. Website Conversion Rate

Mengevaluasi page mana yang mendatangkan konversi terbesar mampu menunjang Anda di dalam menyadari konten seperti apa yang paling efisien untuk mendatangkan konversi.

Cara mengukur: Google Analytics terlalu mungkin Anda untuk menyadari conversion rate dari setiap page.

Cara mengoptimasi: Lakukan beraneka eksperimen pada beraneka elemen di dalam landing page Anda untuk tingkatkan conversion rate. Misalnya dengan mengganti CTA, beri tambahan gambar, atau mengubah copy page.

8. Rata-Rata Waktu Visit

Salah satu aspek yang menjadi pertimbangan Google di dalam pilih ranking pada hasil pencariannya adalah relevansi dari halaman pada sebuah kata kunci pencarian. Maka dari itu, menyimak saat visit dari setiap page Anda menjadi terlampau mutlak terlebih pada traffic organic.

Semakin lama visitor mendatangi page Anda maka dapat jadi baik.

Cara mengukur: Gunakan Google Analytics untuk menyaksikan angka biasanya saat visit dari setiap page situs Anda.

Cara mengoptimasi: Sajikan konten yang menarik dan berguna pada situs Anda. Tambahkan juga aset visual seperti gambar dan video yang mampu menarik perhatian visitor pada landing page Anda.

KPI SEO (Search Engine Optimization)

Organic traffic yang singgah dari search engine merupakan salah satu aset yang paling bernilai di dalam digital marketing. Beberapa KPI SEO di bawah ini berfokus pada pengukuran kualitas dan kuantitas organic traffic pada situs Anda.

9. Traffic dari Pencarian Organik

Metrik SEO ini membuktikan kuantitas kunjungan per bulan dari situs Anda yang singgah dari hasil pencarian lewat search engine seperti Google, Bing, dan mesin pencarian lainnya.

Cara mengoptimasi: Perbaiki konten situs Anda cocok dengan best practice on page SEO untuk beroleh ranking hasil pencarian yang lebih baik.

10. Page Authority dan Domain Authority

Page authority dan domain authority yang tinggi dapat menunjang konten Anda untuk punya performa yang baik pada hasil pencarian search engine. Anda mampu memantau kedua metrik tersebut lewat lebih dari satu tools SEO seperti Moz, SEMRush, dan Ahrefs.

Cara mengukur: Gunakan browser extension Moz untuk memudahkan Anda di dalam menyaksikan page authority dari setiap page website.

Cara mengoptimasi: Perbanyak internal link menuju page situs Anda. Selain itu, mobilisasi off-page SEO juga merupakan cara yang efisien di dalam tingkatkan page authority dan domain authority.

11. Kenaikan Ranking dari Target Keywords

Saat user jalankan pencarian lewat Google, kecil kemungkinan bagi user tersebut untuk melanjutkan pencarian hingga ke halaman pencarian ke dua atau lebih. Maka dari itu, menyadari ranking pencarian dari page situs terlampau mutlak untuk menyadari performa SEO Anda.

Cara mengukur: Gunakan Google Search Console untuk menyaksikan performa page situs Anda berdasarkan queries atau keywords tertentu.

Cara mengoptimasi: Menerapkan tehnik on-page SEO merupakan salah satu cara efisien untuk tingkatkan ranking hasil pencarian dari page Anda.

12. Inbound Link Menuju Website

Fokuskan untuk mengukur inbound link berkualitas dari page situs Anda yang punya ranking pencarian tinggi. Jumlah inbound link yang di terima mampu menjadi ukuran seberapa kerap konten yang Anda buat dibagikan di situs lain.

Selain itu, kuantitas inbound link juga mampu dijadikan sebagai indikator seberapa berpengaruh situs Anda pada industri tertentu.

Cara mengukur: Gunakan tools SEO seperti Moz, Alexa, SEMRush, atau Ahrefs untuk men-crawl situs Anda dan menyaksikan kuantitas inbound link yang diterima.

Cara mengoptimasi: Meningkatnya reputasi merk Anda dapat terjadi beriringan dengan meningkatnya kuantitas inbound link berkualitas yang di terima oleh situs Anda. Maka dari itu, bangun reputasi merk Anda sebagai expert pada Anda dengan mempublikasi artikel, whitepaper, studi kasus, dan report.

KPI Online Advertising

Banyak usaha yang gagal di dalam mobilisasi iklan online cuma karena mereka lalai atau kurang cermat di dalam mengevaluasi profitabilitas ROI dari kiat yang dijalankan. Pantau KPI digital marketing untuk iklan onlineAnda untuk mampu memicu kegiatan iklan online Anda lebih efisien dan efisien.

13. Leads & Conversion dari Iklan Online

Perhatikan kuantitas lead dan konversi dari iklan online Anda per bulan. Selain untuk mengukur kesuksesan kiat iklan online Anda, perihal ini juga mampu menunjang Anda memperbandingkan performa kiat paid marketing dengan kiat non-paid marketing Anda.

Cara mengukur: Jika Anda manfaatkan Google Ads, Anda mampu menyaksikan performa iklan online yang dijalankan lewat account Google Analytics Anda.

Cara mengoptimasi: Perbaiki copy dan visual iklan online Anda dan cuma tuju keyword relevan dengan produk atau fasilitas yang Anda tawarkan.

14. Cost per Conversion

Mendatangkan leads dan pembeli baru lewat iklan PPC mampu menjadi memerlukan pengeluaran yang cukup besar. Maka dari itu, mutlak bagi Anda untuk mengukur ROI dari kiat iklan PPC Anda.

Bandingan angka cost-per-conversion dengan pembeli lifetime value Anda untuk meyakinkan kampanye iklan yang Anda jalankan dapat menguntungkan Anda di dalam jangka panjang.

Cara mengukur: Sebaiknya ukur KPI ini di dalam rentang saat dua bulan sekali mengingat mengubah lead menjadi pembeli memerlukan saat yang tidak sebentar.

Kalkulasi semua pengeluaran bulanan Anda pada kampanye iklan yang berjalan, lantas bagi angka tersebut dengan kuantitas client atau pembeli baru yang Anda dapatkan.

Cara mengoptimasi: Target keyword dengan tingkat kompetisi yang relatif rendah. Anda juga mampu memperbaiki landing page Anda supaya visitor lebih yakin untuk beri tambahan informasi spesial mereka kepada usaha Anda.

15. Click-Through Rate (CTR)

KPI iklan online yang satu ini beri tambahan deskripsi besar pada efektivitas dari kampanye PPC Anda. Jika angka CTR Anda rendah, maka perihal tersebut mampu menjadi indikator bahwa konten iklan yang Anda buat belum cukup efisien di dalam menggugah user untuk masuk menuju landing page Anda.

Cara mengukur: Setiap platform beriklan umumnya sediakan data CTR dari setiap iklan yang Anda jalankan.

Cara mengoptimasi: Lakukan eksperimen baru tetap menerus pada iklan online Anda seperti mengubah visual iklan, memperbaiki copy iklan, mengganti CTA, dan masih banyak lagi.

KPI Social Media Marketing

Menjalankan social fasilitas marketing mampu menunjang usaha Anda untuk raih beraneka objektif seperti tingkatkan merk awareness, membangun komunitas, atau beroleh pembeli baru.

Terlepas dari target Anda mobilisasi social fasilitas marketing, tersebut lebih dari satu KPI digital marketing untuk fasilitas sosial yang mampu menunjang Anda mengukur efektivitas dari kiat Anda.

16. Audience Size

Pantau kuantitas followers Anda per bulan untuk mengukur seberapa besar audience yang dari account Anda. Menaiknya kuantitas followers mampu menjadi sinyal bahwa tulisan yang Anda bagikan efisien di dalam menarik perhatian audience baru.

Cara mengukur: Gunakan tools social fasilitas marketing seperti Later dan Buffer untuk mempermudah Anda di dalam memantau data engagement dan menambahkan kuantitas followers dari account Anda.

Cara mengoptimasi: Bagikan konten yang original, buat social fasilitas campaign dengan target audience yang jelas.

17. Engagement Rate

Engagement rate membuktikan kuantitas orang yang aktif berinteraksi dengan tulisan Anda. Interaksi tersebut mampu berwujud likes, clicks, komentar, atau membagikan tulisan Anda.

Cara mengukur: Jumlahkan hubungan yang Anda terima pada setiap tulisan dan bagi angka tersebut dengan kuantitas followers Anda.

Cara mengoptimasi: Buat konten menarik yang mampu mengundang audience Anda untuk meninggalkan komentar atau membagikannya pada account mereka.