Mengejar gelar S3 di luar negeri adalah dambaan banyak akademisi dan profesional. Selain memperoleh pendidikan berkualitas tinggi, Anda terhitung akan memiliki peluang untuk memperluas jaringan internasional dan memperkaya pengalaman hidup.
Namun, cost belajar yang tinggi kerap kali jadi rintangan utama. Untungnya, ada banyak program beasiswa yang mampu menolong Anda meraih dambaan tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk menembus beasiswa S3 di luar negeri dengan jalur beasiswa yang saya alami hingga kini berkuliah di S3 La Trobe University, Melbourne Australia.
1. Tentukan Bidang Studi dan Universitas Tujuan
Pilih Bidang Studi yang Sesuai
Langkah pertama adalah pilih bidang belajar yang ingin Anda tekuni. Pastikan bidang ini cocok dengan minat, keahlian, dan target karier Anda. Contohnya, jikalau Anda tertarik pada penelitian lingkungan, carilah program yang memiliki reputasi kuat dalam bidang tersebut. Karena saya minatnya multmedia, maka saya coba melacak rumpun pengetahuan dari Multimedia Engineering. Buat saya rumpun pengetahuan yang tepat adalah Computer Science.
Cari Universitas yang Tepat
Setelah pilih bidang studi, cara seterusnya adalah melacak kampus yang menawarkan program S3 di bidang tersebut. Beberapa kampus memiliki program beasiswa tertentu untuk mahasiswa internasional, seperti:
Harvard University: Menawarkan beragam program beasiswa untuk mahasiswa S3.
University of Cambridge: Memiliki beasiswa Gates Cambridge yang sangat kompetitif.
University of Tokyo: Menawarkan beasiswa Monbukagakusho (MEXT) dari pemerintah Jepang.
La Trobe University : Menawarkan beasiswa internal, Australia Award, ataupun mampu terhitung via LPDP – BPI.
2. Mencari Supervisor dan Memperoleh LoA (Letter of Acceptance)
Identifikasi Calon Supervisor
Mencari supervisor yang tepat adalah cara perlu dalam sistem aplikasi S3. Calon supervisor adalah dosen atau peneliti yang akan membimbing Anda selama belajar S3. Berikut cara-cara untuk mengidentifikasi calon supervisor:
Cari Publikasi Terbaru: Telusuri jurnal dan publikasi terakhir di bidang Anda untuk menemukan peneliti yang aktif dan memiliki minat yang cocok dengan topik penelitian Anda.
Kunjungi Situs Web Universitas: Banyak kampus memiliki halaman situs yang mencantumkan profil dosen dan peneliti beserta bidang penelitian mereka.
Jaringan Profesional: Manfaatkan jaringan profesional Anda, seperti konferensi akademik, seminar, LinkedIn dan grup diskusi untuk mengenal calon supervisor.
Hubungi Calon Supervisor
Setelah mengidentifikasi calon supervisor, cara setelah itu adalah menghubungi mereka. Berikut lebih dari satu tips untuk menghubungi calon supervisor:
Kirim Email yang Jelas dan Ringkas: Perkenalkan diri Anda, jelaskan latar belakang akademis dan penelitian Anda, dan sampaikan minat Anda untuk bekerja di bawah bimbingan mereka. Anda mampu memanfaatkan misal e-mail yang saya sertakan di sini.
Lampirkan Dokumen Pendukung: Sertakan CV, transkrip akademik, dan proposal penelitian yang ringkas dalam e-mail Anda.
Tunjukkan Antusiasme: Jelaskan mengapa Anda tertarik pada penelitian mereka dan bagaimana Anda memandang diri Anda berkontribusi pada proyek penelitian yang sedang berlangsung.
Mengikuti Instruksi Supervisor
Jika calon supervisor tertarik dengan profil Anda, mereka kemungkinan akan berharap Anda untuk mengikuti lebih dari satu cara tambahan, seperti wawancara atau diskusi lebih lanjut berkenaan proposal penelitian Anda. Pastikan Anda mengikuti seluruh instruksi yang diberikan dengan baik.
Memperoleh LoA (Letter of Acceptance)
Jika calon supervisor menyetujui Anda sebagai mahasiswa bimbingan mereka, mereka akan menolong Anda memperoleh LoA dari universitas. LoA adalah dokumen formal yang menunjukkan bahwa Anda diterima di program S3 di kampus tersebut. LoA ini sangat perlu untuk aplikasi beasiswa.
3. Persiapkan Dokumen Pendukung
CV dan Resume
Buat CV atau resume yang jelas, ringkas, dan mencerminkan prestasi akademis dan juga pengalaman penelitian Anda. Sertakan publikasi, konferensi, dan proyek penelitian yang relevan. Saran saya buat resume/CV di europass. Prosesnya ringan dan lengkap. Hebatnya CV-nya mampu dieksport ke PDF, atau segera digunakan untuk mendaftar ke pihak ke-3.
Transkrip Akademik dan Sertifikat
Pastikan Anda memiliki salinan transkrip akademik dan sertifikat pendidikan sebelumnya. Transkrip wajib dalam bahasa Inggris atau diterjemahkan secara formal jikalau diperlukan.
Surat Rekomendasi
Surat anjuran dari dosen atau atasan yang mengenal Anda dengan baik sangat penting. Mintalah surat anjuran dari individu yang mampu memberikan penilaian objektif pada kemampuan akademis dan potensi penelitian Anda.
Bisa dosen pembimbing di jenjang pendidikan sebelumnya, tokoh penduduk yang memegang jabatan perlu di dalam pemerintahan maupun di lluar pemerintahan, atau mampu terhitung pejabat struktural di lingkungan kampus. Saat saya mendaftar LPDP-BPI, saya hanya sertakan surat anjuran dari ketua keahlian.
Proposal Penelitian
Banyak program S3 butuh proposal penelitian. Buat proposal yang menyadari dan terstruktur, jelaskan target penelitian, metodologi, dan kontribusi yang diharapkan pada bidang belajar Anda. Di bagian ini, pastikan proposal penelitian sejalan dengan CV yang udah dibuat. Karena saat tes beasiswa seringkali pewawancara mempertanyakan keserasian antara proposal penelitian dengan CV/Resume.
4. Persiapan Tes dan Bahasa
Tes Standar
Beberapa kampus butuh tes standar seperti GRE (Graduate Record Examination), IELTS atau GMAT (Graduate Management Admission Test). Persiapkan diri Anda dengan baik dan mengikuti tes tersebut.
Kemampuan Bahasa Inggris
Jika bahasa Inggris bukan bahasa ibu Anda, kemungkinan besar Anda akan diminta untuk menyerahkan skor tes kemampuan bahasa Inggris seperti TOEFL atau IELTS. Periksa syarat-syarat bahasa untuk tiap-tiap program dan universitas, lantas persiapkan diri untuk tes tersebut. Perhatikan bahwa setifikasi bahasa terkandung jaman berlaku. Jika jaman berlaku akan habis, siap-siap untuk memperbarui.
5. Cari dan Ajukan Beasiswa
Cari informasi berkenaan beasiswa yang ada melalui beragam sumber, seperti:
Website Universitas: Banyak kampus memiliki halaman tertentu untuk beasiswa.
Organisasi Internasional: Organisasi seperti Fulbright, DAAD (Jerman), dan Chevening (Inggris) menawarkan beasiswa untuk belajar di luar negeri.
Pemerintah: Beberapa negara memiliki program beasiswa untuk mahasiswa internasional, seperti LPDP, Beasiswa Australia Awards dan Beasiswa Monbukagakusho.
Proses Aplikasi
Setelah menemukan beasiswa yang sesuai, mengikuti sistem aplikasi dengan cermat. Pastikan Anda memenuhi seluruh syarat-syarat dan menyatukan dokumen yang dibutuhkan sebelum akan tenggat waktu.
Setiap program beasiswa memiliki prosedur aplikasi yang berbeda, jadi baca instruksinya dengan teliti. Buat penanda di kalender mengenai saat mula – akhir pendaftaran, supaya Anda mampu mempersiapkan sebaik – baiknya.
6. Persiapan Wawancara
Jika aplikasi Anda berhasil lolos seleksi awal, Anda kemungkinan akan diundang untuk wawancara. Persiapkan diri dengan menyadari visi dan misi program, dan juga siap menyatakan rencana penelitian Anda secara mendetail.
Praktikkan jawaban untuk pertanyaan lazim yang kemungkinan diajukan, seperti stimulan Anda untuk belajar S3 dan bagaimana Anda berencana memanfaatkan gelar selanjutnya di jaman depan. Cek cara saya lolos tes wawancara beasiswa LPDP-BPI.
7. Persiapan Keberangkatan
Visa dan Izin Tinggal
Setelah diterima, Anda wajib mengurus visa dan izin tinggal. Pastikan Anda menyadari syarat-syarat visa untuk negara target dan lengkapi dokumen yang diperlukan. Tiap negara memiliki kebijakan dan tarif yang berbeda-beda mengenai visa. Ada baiknya Anda udah mempelajari sebaik mungkin.
Akomodasi dan Transportasi
Cari informasi berkenaan akomodasi di dekat kampus dan rencanakan transportasi Anda. Beberapa kampus menyediakan asrama untuk mahasiswa internasional, namun Anda terhitung mampu melacak apartemen atau rumah sewa di kira-kira kampus.
Adaptasi Budaya
Persiapkan diri untuk beradaptasi dengan budaya baru. Pelajari bahasa dan formalitas lokal untuk menolong Anda mengatur diri dengan lingkungan baru.